VISUAL
MENINGKATKAN
BELAJAR DENGAN VISUAL
VISUAL DALAM
RUANG KELAS
Macam-macam visual yang dapat
digunakan untuk meningkatkan belajar. Dengan menggunakan visual, kita bisa
menemukan cara-cara membantu siswa memahami gagasan yang rumit. Visual bisa melibatkan
para pembelajar dalam pencarian pengetahuan. Banyak jenis media non-terproyeksi
yang dapat membuat pengajaran kita lebih realities dan melibatkan gambar,
diagram, grafik, poster dan kartun. Media non-terproyeksi semacam ini bisa
dipajang di ruang kelas atau digunakan sebagai bagian dari aktivitas belajar
seluruh kelas, kelompok kecil atau individual.
Media terproyeksi, seperti slide
PowerPoint, gambar digital, dan transparan OHP bisa meningkatkan presentasi
yang dilakukan oleh guru atau siswa. Visual terproyeksi bisa dilihat seluruh
kelompok. Visual terproyeksi sesuai untuk digunakan di seluruh tingkat kelas
dan untuk pengajaran bagi seluruh area kurikulum.
A. Visual Non-Terproyeksi
Visual Non-terproyeksi mudah digunakan karena tidak
membutuhkan perlengkapan apapun. Relatif murah ; kenyataannya banyak darinya
bisa diperoleh hampir tanpa biaya. Dapat digunakan di banyak cara di seluruh
tingkatan pengajaran dan di seluruh disiplin pelajaran. Dapat menggunakannya
untuk merangsang ekspesi kreaktif, seperti menceritakan atau menuliskan kisah
dan membuat puisi. Visual ini terutama sekali membantu dengan tujuan-tujuan
yang mengharuskan mengidentifikasi orang-orang, tempat, atau benda-benda, serta
semua yang melibatkan gagasan rumit yang bisa digambarkan dengan diagram atau
model.
1.
Jenis-jenis Visual Non-Terproyeksi
Ada enam jenis visual tanpa proyeksi yang umumnya
ditemui dalam ruang kelas:gambar diam, gambar (termasuk sketsa dan diagram),
bagan, grafik, poster, dan kartun.
a.
Gambar diam, merupakan
representasi foto-grafis (atau seperti-foto) dari orang, tempat, dan
benda-benda. Ini mudah ditemukan dalam buku-buku (termasuk buku cetak),
majalah, Koran, catalog, kartu pos dan kalender. Selain itu, bisa juga
diperoleh bahan cetakan belajar(ilustrasi berukuran ekstra besar yang dicetak
pada material tahan lama) dari pusat media, perpustakaan, atau perusahaan
pemasok pendidikan. Bahan cetakan belajar juga memiliki banyak aplikasi dalam
situasi pengajaran. Dapat membantu terutama sekali dalam belajar mengenai
proses-proses. Dapat juga bemanfaat dalam pelajaran ilmu sosial. Dalam geografi
materi cetakan ini membantu mengilustrasikan hubungan antara masyarakat dan
lingkungannya yang karena terbatasnya ruang, tidak bisa digambarkan dengan
mudah di dalam buku ajar.
b.
Gambar, sketse, dan
diagram memanfaatkan penyusunan grafis dari garis-garis untuk mewakili
orang-orang, tempat, benda, dan konsep. Gambar, secara umum, lebih sempurna dan
mewakili ketimbang sketsa (misalnya komposisi sosok lurus), yang sepertinya
kekurangan detail. Diagram biasanya dimaksudkan untuk mempeelihatkan hubungan
atau membantu menjelaskan proses, seperti bagaimana sesuatu bekerja atau
dibangun.Gambar mudah ditemukan dalam buku cetak dan materi kelas lainnya. Bisa
digunakan di seluruh fase pengajaran, dari pengenalan topik hingga evaluasi.
Karena gambar sepertinya tidak begitu detail dan lebih mengarah kepada tujuan
pengajaran ketimbang material fotografis, sehingga para siswa dari berbagai
usia memahami gambar dengan mudah.
Kita bisa
menggunakan program tata letak, desain, dan ilustrasi yang berbasis komputer.
Contoh-contoh dari program tersebut AppleWorks, Photoshop, Adobe
Illustrator. Sebagian besar program grafik computer dibekali dengan ratusan
atau bahkan ribuan model ketikan dan gambar clip art dan bisa merekayasa
visual dalam beragam cara.
c.
Bagan(charts), atau
bagan/diagram merupakan representasi visual dari hubungan yang abstrak seperti
kronologi, kuantitas, dan hierarki. Sebuah bagan seharusnya memiliki tujuan
pengajaran yang jelas dan terdefenisikan dengan baik. Secara umum, seharusnya
menyampaikan hanya satu konsep utama atau konfigurasi konsep.
d.
Grafik, menyediakan
representasi visual dari data angka-angka. Grafik menggambarkan hubungan
diantara unit-unit data dan kecenderungan dalam data. Terdapat empat jenis
grafik; batang, bergambar, lingkaran, dan garis. Sejumlah program peranti lunak
computer, terutama peranti lunakspreadsheet seperti Microsoft
Excel, sekarang memudahkan dalam pembuatan bagan dan diagram yang terlihat
professional.
e.
Poster
menggabungkan kombinasi visual dari gambar, garis, warna, dan kata. Digunakan
untuk menarik dan mempertahankan perhatian pemirsa cukup lama untuk
mengomunikasikan pesan singkat, biasanya yang bersifat persuasif. Poster harus
menarik perhatian dan meyampaikan pesannya dengan cepat. Salah satu kekurangan
dari menggunakan poster adalah bahwa pesan mereka dengan cepat diabaikan karena
sudah biasa. Akibatnya, poster tidak seharusnya dipajang terlalu lama.
Poster dapat
efektif dalam sejumlah situasi belajar. Poster bisa merangsang minat tentang
sebuah topik baru, menyampaikan sebuah kejadian khusus, atau mendorong
kemampuan sosial. Poster mungkin dimanfaatkan untuk tujuan motivasi-mendorong
para siswa untuk membaca lebih banyak.
f.
Kartun (coretan
garis yang merupakan karikatur dari orang-orang, hewan, atau kejadian fiksi
atau nyata) merupakan format visual yang sangat popular dan familier. Kartun
mudah dan cepat dibaca dan menarik bagi anak-anak dari berbagai usia. Kartun
bisa memuat kebijakan dan kecerdasan. Poster sering kali menggunakanya
untuk membuat atau memperkuat sebuah poin dari pengajaran.Apresiasi dan
interprestasi, bagaimanapun juga, tergantung pada pengalaman dan kecerdasan.
Pastikan bahwa kartun yang dibuat digunakan untuk tujuan pengajaran berada
dalam kisaran pengalaman dan intelektual para siswa.
2.
Keuntungan
a.
Tersedia dengan mudah. Visual
non-terproyeksi begitu melimpah. Sering kali kita melewatkannya. Tersedia dalam
buku cetak, majalah, dan sebagian besar material pengajaran.
b.
Tidak mahal. Visual
cetakan atau non-terproyeksi tersedia dalam biaya murah. Banyak pula yang
gratis.
c.
Tidak dibutuhkan perlengkapan. Mereka tidak
membutuhkan proyektor atau computer untuk digunakan. Satu-satunya persyaratan
adalah pencahayaan.
d.
Mudah digunakan. Tidak
membutuhkan kemampuan khusus apapun kecuali kemampuan untuk menafsirkannya.
Bahkan anak yang paling belia pun bisa langsung menggunakannya.
e.
Tersedia bagi seluruh tingkat
pengajaran dan bagi seluruh disiplin. Visual
non-terproyeksi tersedia dan bisa digunakan bersama dengan pembelajar dari
berbagai usia. Bahkan poko persoalan bisa menggabungkan visual secara efektif
untuk mendorong belajar.
f.
Penyederhanaan gagasan yang rumit. Visual
non-terproyeksi membantu menyederhanakan bahkan konten dan hubungan yang paling
rumit sekalipun.
3.
Keterbatasan
a.
Ketahanan. Sebagian
besar visual non-terproyeksi dicetak di kertas dan bisa rusak sejalan dengan
penggunaan oleh siswa.
b.
Penyimpanan. Bagaimana
menyimpan visual non-terproyeksi ketika tidak sedang digunakan bisa menjadi
sebuah masalah.
c.
Mungkin terlalu kecil untuk dilihat
oleh grup. Banyak visual non-terproyeksi tidak sesuai untuk
digunakan dengan sebuah grup karena ukurannya yang kecil. Bahan cetakan belajar
dirancang untuk digunakan dalam grup.
d.
Dua dimensi. Visual
bersifat dua dimensi dan menampilkan hanya satu pandangan dari benda atau
pemandangan. Keterbatasan ini bisa ditutupi dengan menggunakan pandangan yang
beragam.
4.
Integrasi
Visual
non-terproyeksi bermanfaat dalam berbagai situasi pengajaran. Aplikasinya
mungkin ada diseluruh area kurikulum pada seluruh tingkatan kelas. Berikut ini
sedikit contohnya :
a. Seluruh mata pelajaran. Foto digunakan di
sebagian besar buku cetak untuk mengambarkan konten.
b.Ilmu computer. Grup-grup
siswa menyiapkan bagan yang menampilkan hubungan berbagai komponen computer.
c.Penulisan kreatif. Guru
menampilakn sebuah bahan cetakan yang menggambarkan pemandangan di desa dan
meminta para siswa untuk menuliskan cerita pendek terkait dengan visual
tersebut.
d.Tata kalimat bahasa inggris. Guru
menggunakan gambar di papan putih untuk menggambarkan kata depan seperti di
atas (over), di bawah (under), dan di belakang (behind).
e. Bahasa Asing. Untuk
kosakata, para siswa menggunakan kartu flash kecil dengan sebuah visual di satu
sisi dan kata berbahasa asing di sisi lainnya.
f.Kesehatan. Poster dipajang di seputar SD untuk
mendorong kebiasaan makan yang sehat dan berolahraga.
g.Matematika. Buku cetak
aljabar berisi grafik yang menampilkan hubungan antara nilai x dan y dalam
sebuah persamaan.
h. Pendidikan jasmani. Pengajar
menggunakan gambar diam mengenai latihan pemanasan untuk mengingatkan para
siswa akan posisi tubuh dan urutannya.
i. Fisika. Sebelum menyelesaikan soal, setiap
siswa diharuskan memvisualkan soal fisika dengan menggambar sebuah diagram yang
menampilkan hubungan di antara sifat-sifat yang diketahui dengan nilai-nilai
yang belum diketahui.
j.Membaca. Untuk memotivasi pembaca belia, buku
setingkat SD memiliki visual yang berwarna-warni yang menyertai cerita.
k. Kajian sosial. Para siswa
mempelajari kartun editorial dari berbagai koran dan membahas penafsiran
individual mereka atas kartun tersebut.
B. Visual Terproyeksi
Visual terproyeksi sebagai format media gambar diam
diperbesar dan ditampilkan di layar. Proyeksi semacam itu mungkin diperoleh
dengan mengirimkan gambar dari sebuah computer atau kamera dokumen ke sebuah
proyektor digital atau monitor televise atau menggunakan sebuah OHP.
1. Peranti
lunak Presentasi
Peranti
lunak presentasi menyediakan format untuk menampilkan visual berbasis komputer
dengan sebuah proyektor digital. Peranti lunak presentasi yang paling dikenal
luas adalah PowerPoint.
1.1.
Keuntungan
a.
Mudah dibuat dan digunakan. Siswa serta
guru, bisa membuat presentasi digital dengan sedikit pelatihan mengenai peranti
lunak itu sendiri. Sebagian besar piranti lunak menyediakan “Wizards” untuk
membantu.
b.
Catatan yang diproyeksikan untuk
anda dansiswa anda. Selama presentase mata pelajaran, catatan yang
diproyeksikan membantu mempertahankan pada jalurnya. Catatan tersebut juga
mengisyaratkan siswa terhadap poin-poin kunci dari presentase.
c.
Mendukung penyertaan multimedia. Teks,
visual, animasi, audio, dank lip video dapat disertakan.
d.
Mendukung interaktivitas. Presentasi
bisa menyertakan hiperteks dan tombol navigasi untuk lebih mendukung proses
belajar. Presenter bisa dengan mudah menuju slide manapun dalam presentasi atau
tautan ke salah satu dari berkas multimedia terpadu atau situs internet.
e.
Menghasilkan format yang beragam. Selebaran,
halaman catatan, dan garis-garis besar bisa dibuat dengan satu klik mouse.
1.2.
Keterbatasan
a.
Hanya kata-kata. Banyak siswa
merupakan pembelajaran visual, sehingga tanpa visual dalam presentasi mereka mungkin
tidak belajar.
b.
Terlalu banyak pada satu slide. Beberapa
orang meletakkan terlalu banyak kata pada satu slide. Batasi jumlah kata pada
satu slide maksimal 36.
c.
Terlalu banyak “lonceng dan pluit”. Penggunaan
yang terlalu banyak dari transisi, animasi dan suara tak relevan bisa
mengalihkan perhatian.
d.
Presentasi yang linear. Yang
terlalu sering terjadi sang presenter tidak menyadari bahwa peranti lunak
tersebut memiliki kemampuan untuk membuat presentasi menjadi nonlinear dan
interaktif menggunakan hyperlink.
1.3.
Integrasi
a.
Seluruh mata pelajaran. Menampilkan
garis besar dari presentasi : menyediakan kata-kata kunci dan istilah teknis.
b.
Seni.
Menggambarkan penggunaan warna untuk memacu emosi, mempelajari berbagai jenis
pahatan; menampilkan apa yang terjadi ketika dua warna dipadukan.
c.
Biologi. Menganimasi
peredaran darah; menggambarkan pertumbuhan HIV-AIDS diseluruh dunia.
d.
Bisnis.
Memperlihatkan prosedur tahap demi tahap untuk penggunaan peranti lunak akuntasi,
menampilkan struktur organisasi.
e.
Ilmu keluarga dan konsumen. Menampilkan
tata letak ruangan dengan berbagai penyusunan perabotan berbeda; menunjukkan
teknik yang sesuai untuk mengukur bahan-bahan kering.
f.
Sejarah. Mempelajari
pertempuran dan alur waktu sebuah perang; “kunjungan” ke tempat-tempat
bersejarah setempat.
2. Gambar
Digital
Visual bisa
dibidik dan disimpan dalam formt digital. Gambar digital bisa dibidik
menggunakan kamera digital atau alat pindai . Penyimpanan digital meliputi CD,
DVD, perangkat simpan bisa dipindah, dan hard drive computer. Untuk menampilkan
gambar digital ke sebuah kelompok bisa menggunakan monitor televise yang besar
atau proyektor digital.
Proyektor
digital dirancang untuk menampilkan gambar digital dan merupakan unit yang
berdiri sendiri dan terpisah.
1.1.
Keuntungan
a.
Tampilan yang instan. Kamera
digital memungkinkan untuk secara instan menampilkan setiap foto setelah
dibidik.
b.
Akses acak. Gambar
digital bisa dengan cepat dan acak diakses.
c.
Mudah digunakan. Sebagian
besar kamera digital dan proyektor digital mudah digunakan.
d.
Kemampuan simpan. CD dan DVD
bisa menyimpan sejumlah besar visual digital.
e.
Visual berkualitas terbaik. Kualitas
visual digital sering kali lebih baik daripada gambar fotografis yang dicetak
atau pada slide dan tidak memudar seiring waktu.
f.
Ketahanan. Perangkat
simpan portable sanagt tahan lama. Gambar digital yang disimpan tetap awet
kualitasnya sejalan dengan waktu.
g.
Portabel. Cakram
digital sangat portable.
h.
Pilihan gambar. Keuntungan
terbesar dari visual digital adalah bisa memproyeksikan apa saja.
i.
Interaktivitas.
1.2.
Keterbatasan
a.
Mahal. Kamera
digital, alat pindai, dan proyektor berkualitas terbaik sangatlah mahal.
b.
Ringkih. Kamera
digital bisa sedikit lebih ringkih saat dioperasikan ketimbang kamera
tradisional.
c.
Membutuhkan proyektor atau monitor
digital.
1.3. Integrasi
Visual
digital terproyeksi cocok untuk seluruh pembelajaran dan mata pelajaran. Visual
digital menyediakan presentasi yang dinamis atau interaktif, seperti yang
berikut ini : seni, biologi,kimia, ilmu konsumen, ekologi, sastra, matematika.
3.
Proyeksi Kamera Dokumen
Kamera
dokumen merupakan kamera video yang dilekatkan pada sebuah penyangga salin,
yang diarahkan ke bawah ke dokumen, gambar rata, grafik, atau benda-benda
kecil.
1.1. Keuntungan
a.
Tidak
dibutuhkan proses produksi.
b.
Seluruh
siswa memiliki pandangan yang setara.
c.
Memungkinkan
penayangan karya siswa secara kelompok.
d.
Membutuhkan
pencahayaan ruang yang normal.
1.2.
Keterbatasan
a.
Piranti
keras yang sangat banyak.
b.
Butuh
monitor dan proyektor
c.
Pencahayaan
tambahan
1.3.
Integrasi
Aplikasi ada
di seluruh area kurikulum pada seluruh tingkatan kelas. Berikut ini adalah
sedikit contohnya : Seluruh mata pelajaran, seni, biologi, bisnis, ilmu
konsumen dan keluarga.
4. Overhead
Projection (OHP)
Sistem OHP
masih banyak digunakan di ruang kelas karena biayanya yang murah dan mudah
digunakan. OHP yang khas merupakan perangkat yang sederhana.
1.1.
Keuntungan
a. Kecemerlangan
b.
Kontak mata
c.
Mudah digunakan
d.
Kelimpahan material
e.
Kemampuan merekayasa
f.
Ketersediaan seluruh material
g.
Material buatan sendiri
h.
Persiapan di muka
1.2.
Keterbatasan
a.
Tidak diprogramkan sebelumnya
b.
Bukan bersifat pengajaran sendiri
c.
Membutuhkan proses produksi
1.3. Integrasi
Karena gambar
besar dan bisa direkayasa atau menambahkannya sembari memproyeksi, OHP sungguh
serba guna. Alat ini telah digunakan untuk berkomunikasi secara visual di
setiap mata pelajaran dalam kurikulum.
Berikut ini
adalah sedikit gagasannya : Seni, ilmu konsumen dan keluarga,drama, geografi,
seni bahasa.
KESIMPULAN
Bab ini membahas kelebihan,
keterbatasan dan intergrasi dari berbagai visual dalam belajar serta membahas
berbagai jenis visual terproyeksi maupun non terproyeksi. Visual tanpa proyeksi dapat
ditemui dalam ruang kelas:gambar diam, gambar (termasuk sketsa dan diagram),
bagan, grafik, poster, dan kartun.
Visual terproyeksi, peranti lunak
presentasi, visual digital, kamera dokumen, dan OHP seluruhnya memiliki
keuntungan dan keterbatasan serta teknik untuk memadukan dan memanfaatkan siswa
di ruang kelas. Visual merupakan salah satu alat penting bagi pembelajaran dan
seharusnya digunakan semestinya baik oleh guru maupun siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Smaldino, Sharon. Lowter, Deborah. Russel, James D.
2011. Teknologi Pembelajaran dan
Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar