tulisan bergerak

ASSALAMUALAIKUM

Selasa, 28 Mei 2013

PERANCANGAN PEMBELAJARAN MODEL ASSURE

KLIK DISINI UNTUK MELIHAT SELENGKAPNYA

TUGAS AKHIR MEDIA PEMBELAJARAN



BAB I
PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang
Sebagaimana tercantum  dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, yakni: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pokok pikiran  utama yang terkandung di dalamnya, yaitu: (1) usaha sadar dan terencana; (2) mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya; dan (3) memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Definisi pendidikan yang  tertuang  dalam UU No. 20 Tahun 2003, tampaknya  tidak hanya sekedar menggambarkan apa pendidikan itu,  tetapi memiliki makna dan implikasi yang luas tentang  siapa sesunguhnya pendidik itu, siapa  peserta didik (siswa) itu, bagaimana seharusnya mendidik, dan apa yang ingin dicapai oleh pendidikan.
Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001). Dalam era perkembangan Iptek yang begitu pesat dewasa ini, profesionalisme guru tidak cukup hanya dengan kemampuan membelajarkan siswa, tetapi juga harus mampu mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa (Ibrahim, et.al., 2001). Konsep lingkungan meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian, serta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mengemas pembelajaran dan mengatur bimbingan belajar sehingga memudahkan siswa belajar.
Dampak perkembangan Iptek terhadap proses pembelajaran adalah diperkayanya sumber dan media pembelajaran, seperti buku teks, modul, overhead transparansi, film, video, televisi, slide, hypertext, web, dan sebagainya. Guru profesional dituntut mampu memilih dan menggunakan berbagai jenis media pembelajaran yang ada di sekitarnya.
Untuk mencapai tujuan pendidian dalam arti sempit atau bisa dikatan tujuan pembelajaran, diperukan usaha keras dari semua pihak yang terlibat dalam pendidikan. Sebagai pemegang kekuasaan terendah dan membelajarkan pebelajar di lingkungan terkecil yaitu kelas, guru seharusnya menyiapkan pembelajaran yang tepat melalui model pembelajaran yang  sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pebelajar serta mempertimbangkan keadaan lingkungan pebelajar. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, pembelajar bisa menintegrasikan penggunaan media dalam melakukan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan adalah model ASSURE.
Penggunaan model ASSURE ini sangat efektif dalam menciptkan suatu proses pembelajaran. Model ini dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan media dan teknologi. Pada makalah ini akan dibahas bagaimana merencanakan pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas menggunakan model ASSURE. Dengan menyiapkan media yang sesuai dengan analisis kebutuhan yang dilakukan sebelum pelaksaan kegiatan pembelajaran.
B.  Definisi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mempi\unyai penertian dari dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi mempunyai penertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengolahan informasi. Teknologi komunikasi mempunyai penertian segala hal yang berkaitan dengan penggunaa. Teknologi informasi dan komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung penertian luas tentang segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi tertentu.
Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data untuk menghasilkan suatu informasi, maka diperlukan sistem komputer yang elemennya terdiri dari hardware, software, dan brainware. Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk kesatuan. Hardware, atau perangkat keras adalah peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa dijamah, sedangkan software atau perangkat lunak adalah program yang berisi instruksi/perintah untuk melakukan pengolahan data. Dan brainware adalah manusia yang mengoperasikan dan mengendalikan sistem komputer.
C.  Penerapan Komputer dalam Pengajaran
Komputer dalam aplikasinya terhadap kegiatan pembelajaran berfungsi :
1. Teaching about computer (pengajaran tentang komputer) dalam hal ini, komputer merupakan suatu bidang ilmu yang perlu dipelajari secara mendalam baik perangkat keras atau perangkay lunak. Komputer sebagai bidang ilmu terapan perlu dipelajari karena sesuia dengan perkembangan teknologi. Jadi dalam hal ini komputer perlu dipelajari secara berkelanjutan mulai dari mengenal perangkat komputer, menginstal software pendukung sampai ketingkat yang lebih tinggi seperti programer, teknisi.
2. Teaching With Computer (pengajaran dengan komputer) belajar dengan memamfaatkan komputer sebagai media dalam pembelajaran, dimana dalam hal ini komputer yang memiliki kemampuan untuk mengontrol dan menata berbagai materi pelajaran. Komputer juga dapat merekam, menganalisa serta dapat memberikan umpan balik terhadap input yang diberikan pemakai.
D.  Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran.
1.Karakter teknologi informasi dan komunikasi. Dengan memasukan teknologi informasi dan komunikasi di dalam kurikulum sekolah, akan membantu siswa untuk belajar teknologi informasi dan komunikasi, dan menggunakan segala potensi yang ada untuk mengembangkan kemampuan diri. Pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi akan memotivasi dan kesenangan kepada siswa untuk belajar dan bekerja secara mandiri.
Karakteristik mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi menurut Depdiknas (2003:2) adalah sebagai berikut :
a. Teknologi informasi dan komuniksai merupakan kajian secara ter- padu tentang data, informasi, pengolahan dan metode penyampaiannya. Keterpaduan berarti masing-masing saling trkait, bukan merupakan bagian yang terpisah-pisah atau parsial.
b. Materi teknologi informasi dan komunikasi berupa tema-tema esensial, aktual serta global yang berkembang dalam kemajuan teknologi pada masa kini, sehingga mata pelajaran yang dapat mewarnai perkembangan prilaku dalam kehidupan.
c. Tema-tema essensial dalam teknologi informasi dan komunikasi merupakan perpaduan dari cabang-cabang ilmu komputer, matematik, telekomunikasi sibernetik dan informasi itu sendiri. Tema-tema esensial tersebut berkaitan dengan kebutuhan pokok akan informasi sebagai ciri abad 21 seperti pengolahan dat,  spreadsheet, presentasi, basis data,internet dan e-mail. Tema-tema tersebut terkait dengan kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Dalam pembelajaran teknologi infoemasi dan komunikasi siswa dituntut tidak hanya terampil dalam menggunakan komputer, tetapi juga kemampuannya dalam aaspek berfikir (intelektual) serta memiliki sikap yang baik dan bijak terhadap pemamfaatan teknologi infoemasi dan komunikasi.



E.  Teori Belajar -Mengajar TIK yang Relevan
1.   Teori Konstruktivisme
Konsep teori belajar konstruktivisme berakar dari filsafat tertentu tentang manusia dan pengetahuan. Hal ini berarti bahwa “pengetahuan dibentuk menjadi pemahaman individual melalui interaksi dengan lingkungan dan orang lain”. Peranan kontribusi siswa terhadap makna, pemahaman, dan proses belajar melalui kegiatan individual dan sosial menjadi sangat penting (Bruninga, Schraw, dan Ronning, 1999 dalam Suciati, 2007 : 6.5).
Perspektif konstruktivisme mempunyai pemahaman tentang belajar yang lebih menekankan proses daripada hasil. hasil belajar sebagai tujuan dinilai penting, tetapi proses yang melibatkan cara dan strategi dalam belajar juga dinilai penting. dalam proses belajar, hasil belajar, cara belajar dan strategi belajar akan mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema berpikir seseorang. sebagai upaya memperoleh pemahaman atau pengetahuan yang bersifat subyektif (Suciati, 2007 : 6.6).
Perspekstif konstruktivisme pembelajaran di kelas dilihat sebagai proses konstruksi pengetahuan oleh siswa. dimana mengharuskan siswa bersikap aktif. Dalam proses ini siswa mengembangkan gagasan atau konsep baru berdasarkan analisis dan pemikiran ulang terhadap pengetahuan yang diperoleh pada masa lalu dan masa kini. Pembelajaran konstruktivisme disusun berorientasi lebih pada kebutuhan dan kondisi siswa dengan memicu rasa ingin tahu dan ketrampilan memecahkan masalah melalui inquiry learning, reflective learning dan problem-based learning (Suciati, 2007 : 6.7).Konsep teori belajar konstruktivisme mempunyai interpretasi perwujudan yang beragam. Belajar merupakan proses aktif untuk megkonstruksi pengetahuan dan bukan proses menerima pengetahuan. Proses pembelajaran yang terjadi lebih dimaksudkan untuk membantu atau mendukung proses belajar, bukan sekedar untuk menyampaikan pengetahuan (Suciati, 2007 : 6.7 dalam Cunningham & Duffy, 1996 : 172).
2.    Aplikasi Hakikat Pembelajaran Menurut Teori Belajar Konstruktivisme.
Dalam teori belajar konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa tidak diharapkan sebagai botol-botol kecil yang siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan kehendak guru.Hudoyo (1990: 4) mengatakan bahwa seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah diketahui orang lain. Oleh karena itu, untuk mempelajari suatu materi yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi terjadinya proses belajar tersebut.
Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar konstruktivisme, Tytler (1996: 20 dalam http/www.akhmadsudrajat.wordpress.com,2008) mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran, sebagai berikut: (1) memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, (2) memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif, (3) memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru, (4) memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa, (5) mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka, dan (6) menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Dari pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih menfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka.Bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru. Dengan kata lain, siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi.
3.   Implikasi Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran TIK Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP).
 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Kurikulum disusun untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah . Sekolah Menengah Pertama (SMP), sebagai unit penyelenggara pendidikan juga memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu menyangkut, antara lain: (1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,(2) globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, (3) era informasi, (4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, serta (6) era pasar bebas atau AFTA. Adapun kurikulum yang diterapkan di Indonesia secara umum untuk saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disingkat menjadi KTSP.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.


BAB II
MODEL PEMBELAJARAN ASSURE

A.      Hakekat Pembelajaran
Assure adalah model pembelajaran yang bisa membantu guru untuk merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi. Pada Model ASSURE rancangan pembelajaran menggunakan tahap demi tahap. Menrut Smaldino (2008:86) ada beberapa tahap yang digunakan dalam rancangan pembelajaran ASSURE.
1.      Analyze Learner (analisis pembelaran), pada tahap ini perancang pembelajaran mengidentifikasi dan menganalisis karakterisitik pembelajar yang disesuaikan dengan hasil-hasil belajar.
2.      State standar and object (menentukan standar dan tujuan) pada langkah ini renacangan pembelajar dengan menetapkan dan menyatakan standar dan tujuan spesifik mungkin. Tujuan yang ditetapkan dengan baik akan memperjelas tujuan, perilaku yang ditampilkan atau kinerja yang diamati dan juga tingkat pengetahuan yang harus dikuasai oleh pembelajar. Perumusan tujuan ini berkaitan dengan apa yang ingin dicapai. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perumusannya adalah :
a.       Tetapkan ABCD (Audiens, Behavior, Conditions, Degree)
b.      Mengklasifikasikan tujuan
c.       ­­­­­­Perbedaan individu
3.      Select stategies, technology,media and material (memilih strategi, teknologi, media,dan bahan ajar) mengtahui karakteristik pemelajar dan menetapkan standar, maka tugas selanjutnya adalah memilih strategi y­­­­­­­­ang digunakan serta memilih teknologi dan media juga materi yang cocok untuk mencapai kopetensi yang diharapkan,
4.      Utilize technology, media dan material (menggunakan teknologi,media, dan bahan ajar) pada langkah ini perancang melibatkan pmbelajar dalam menggunakan teknologi, media dan materi yang telah disiapkan agar menjadi pengalaman bagi pemelajar.
5.      Require learner participation(mengembangkan partisipasi peserta didik) dalam pelaksanaan pembelajaran agar efektif diharuskan partisipasi pemelajar, agar pengetahuan baru dimungkinkan untuk ditrapkan,
6.      Evaluate and revise (mengevaluasi dan merivisi) setelah pembelajaran dilangsungkan maka diperlukan evaluasi dampak pembelajaran tersebut terhadap pemelajar, evaluasi tidak hanya pada tercapainya tujuan pembelajaran pada siswa tapi juga evaluasi menyeluruh terhadap semua proses pembelajaran, seandainya ditemukan ketidakcocokan maka hasil evaluasi bisa menjadi pertimbangan untuk melakukan revisi.

B.       Manfaat ASSURE model dalam pembelajaran
Model ASSURE dicetuskan oleh Heinich, dkk sejak tahun 1980-an dan terus dikembangkan oleh Smaldino, dkk hingga sekarang.
Secara sederhana manfaat ASSURE model adalah :
·      Karena sederhana, maka dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar
·      Komponen KBM (kegiatan belajar mengajar) lengkap
·      Peserta didik dapat dilibatkan dalam proses KBM (berinteraksi)



BAB III
RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN TIK

A.      Analisis Siswa
Pada MTs Syekh Ibrahim Harun rata-rata muridnya berekonomi menengah kebawah, sebahagian siswa berasal dari keluarga petani, sebahagian lagi berasal dari keluarga pedagang dan sedikit dari keluarga pegawai. Jumlah siswa kelas VII sebanyak 82 orang, rata-rata setiap lokal ada sekitar 28 orang siswa. Jumlah siswa perempuan lebih banyak dibandingkan dengan siswa laki-laki. Murid kelas VII ini berumur sekitar 12-13 tahun.
Pembelajaran TIK merupakan pembelajaran yang sangat digemari oleh siswa, karena keterbatasan sarana dan prasarana siswa lebih banyak mendengarkan materi dari guru dan kurang dalam melakukan praktek pembelajaraan.Siswa kelas VII ini pada umumnya sudah mengenal komputer dari lingkungan sosial dan lingkungan diluar sekolah, ada beberapa siswa yang sudah memiliki perangkat komputer dirumahnya, ada juga diantara mereka yang belum pernah sama sekali menggunakan komputer.
Mereka sudah sangat erat dengan yang namanya komputer karna selain disekolah dan komputer yang ada dirumah siswa juga dapat menggunakannya di rental komputer, siswa juga sudah akrab sekali dengan dunia internet seperti pemanfaatan situs jejaring sosial seperti facebook yang selama ini booming dikalangan anak-anak sekolah, games-games online, twiter dll. Tapi kebanyakan kegiatan yang mereka lakukan di komputer dan internet itu bersifat hiburan atau enternaine, sedikit sekali yang dimanfaatkan untuk pembelajaran. Rasa keingin tahuan siswa sangat tinggi, sehingga tak jarang dalam kegiatan belajar siswa banyak bertanya. Tidak hanya berhubungan dengan pelajaran tetapi juga berhubungan dengan pengalaman mereka dengan komputer terutama internet.

B.    Tujuan
Tujuan pembelajaran ditulis berdasarkan kemampuan awal siswa. Rata-rata kemampuan awal anak-anak disini masih sangat minim sehingga tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan pengetahuan anak bukan berdasarkan kemampuan anak.

C.  Memilih metode media dan materi
Setelah mengetahui karakter pembelajar dan tujuan pembelajaran. Maka tahap selanjutnya ialah membuat jembatan untuk menghubungkan keduanya. Jembatan tersebut ialah metode, media dan bahan pembelajaran. Ada tiga option dalam memilih bahan pembelajaran, yaitu:
a. Memilih bahan pembelajaran yang sesuai
b. Memodifikasi bahan pembelajaran yang ada
c. Merancang bahan pembelajaran baru
Media yang digunakan adalah media yang hanya tersedia disekolah, diantaranya komputer, LCD proyektor, buku teks pembelajaran dan LKS.

D.   Pengguaan
      Setelah memodifikasi atau mendesain bahan pembelajaran tahap selanjutnya ialah membuat perencanaan penggunaan bahan pembelajaran tersebut dalam mengimplementasikan metode yang digunakan. Penggunaan lebih banyak dilakukan oleh guru karena kurangnya pengalaman siswa dalam menggunakan media yang ada. Sebelum siswa menggunakan media yang ada terlebih dahulu guru harus memperkenalkannya kepada siswa.

E.    Partisipasi pebelajar
      Untuk lebih efektif dalam penggunaan bahan pembelajaran dapat dilakukan dengan melibatkan pemelajar. Karean siswa disini terlihat sangat aktif karena keingin tahuannya maka untuk meningkatkan minat belajarnya selian dilakukan kegiatan praktikum juga dilakukan kegiatan diskusi dan debat. Hal ini dapat memcu siswa agar lebih kreartif dalam belajar

F.    Evaluasi
            Setelah pembelajaran, penting untuk dilakukan evaluasi tentang dampak dan efektivitas penggunaan media dan bahan pembelajaran. Evaluasi yang dilakukan berupa tes formatif dan sumatif yang berbentuk uraian dan essai. Untuk ujian praktek belum memungkinkan dilakukan karena kekurangan alat praktikum dan keterbatasan anak dalam mengembanghkan pelajaran karena baru pertama kali mengikuti.



DESAIN PENGEMBANGAN RPP DENGAN METODE ASSURE
RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN METODE ASSURE

Sekolah                : MTs Syekh Ibrahim Harun
Mata Pelajaran     : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelas/Semester    : VII / 1
Alokasi Waktu    : 2 jam pelajaran (3 x pertemuan)

Standar Kompetensi : 1. Memahami penggunaan  teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di masa mendatang

Analyze Learner
Peserta :
Murid kelas VII Semester 1 MTs Syekh Ibrahim Harun
Prasyarat :
·         Siswa sudah mengenal peralatan Teknologi Informasi dan komunikasi
·         Siswa telah menyelesaikan mata pelajaran sebelumnya
Gaya Belajar : menggunakan metode diskusi, Tanya jawab dan mengisi LKS. Kegiatan belajarnya belum banyak prakteknya.
Kondisi sosial budaya (kalau perlu) : didominasi oleh budaya lokal yaitu budaya Payakumbuh

State Objectives
Kompetensi Dasar : 1. Mengidentifikasi berbagai peralatan teknologi informasi dan  komunikasi.

Indikator :                  
Memahami penggunaan telegraf, telepon, faksmile, televisi, radio, telepon bergerak, komputer dan Internet, dan peranan masing-masing dalam menyampaikan informasi.

Tujuan Pembelajaran :
1.        Siswa mampu mengidentifikasi berbagai peralatan teknologi telekomunikasi
2.        Siswa memahami karateristik dasar  dan penggunakan teknologi telekomunikasi
3.        Siswa mengenal berbagai jenis komputer dan penggunaanya sebagai sebuah perangkat TIK
4.        Siswa mengenal Internet sebagai sebuah perangkat TIK

Select Methods, Media and Materials
1. Model dan metode pembelajaran
a.   Model Pembelajaran     :  Pembelajaran Langsung (D.J.)
                                                  Pembelajaran Kooperatif (C.L.)
b.  Metode                          :  Diskusi Kelompok, debat dan game
2.    Media
   Komputer, LCD proyektor, White board.
3. Bahan Ajar
·      Bahan ajar yang disediakan guru
·      Buku paket untuk belajar siswa
·      LKS (lembar Kerja Siswa)
Utilize Media and Materials
1.  Preview the Materials.
Guru mempersiapkan materi ajar dan mengecek kembali file presentasi yang akan diajarkan sesuai dengan urutan serta yakin bahan-bahan tayangan telah lengkap
2.  Prepare the Materials.
·      mempersiapkan materi berupa handout, file presentasi
·      mempersiapkan spidol
·      mempersiapkan LCD proyektor
3.  PrepareEnvironment.
·      Mengecek seluruh peralatan (Komputer, LCD, Spidol, dll.) yang ada di kelas sebelum memulai KBM, sesuai dengan kebutuhan selama KBM
4.  Prepare the Learners.
·      Memberikan rasa nyaman pada peserta didik dengan pertanyaan ringan sebagai alat untuk memfokuskan perhatian peserta
·      Menjelaskan tujuan pembelajaran, memberikan handout, jelaskan agenda pembelajaran selama KBM
·      Membuat kesepakatan, pembagian waktu dan Proses pembelajaran
5.  Provide Learning Experience
·      Sesi awal perkenalan
·      presentasikan konsep-konsep
·      ada kesempatan diskusi, sharing
·      pengambilan keputusan yang dilakukan oleh siswa dibawah bimbingan guru
Require Learner Participation 
1.    Peserta didik, diajak berpartisipasi dengan
·      Menjawab pertanyaan,
·      berpartisipasi
·      Diajak Menjawab pertanyaan agar melibatkan seluruh peserta dalam pembelajaran
·      komunikasi 2 arah
·      umpan balik
2.  Instruktur/fasilitator
·      libatkan peserta dalam pembelajaran
·      lakukan komunikasi 2 arah
·      lakukan upaya umpan balik
Evaluate and Revise
1. Penilaian Belajar
Bentuk :
a.    Tes obyektif
b.    Essay
c.     Menyimpulkan materi pelajaran
2. Bahan Ajar berupa hand out dari guru
Diminta tanggapan siswa tentang bahan ajar yang telah diberikan oleh guru berupa hand out.
3. Penilaian program/KBM
Siswa diminta untuk mengkoreksi kegiatan belajar yang telah dilakukan.



BAB IV
KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah diatas dapat disimpulkan rancangan pembelaran TIK Kelas VII MTs Syekh Ibrahim Harun Payakumbuh dapat dilakukan perancangan pembelajaran menggunakan Model ASSURE karena model ini membimbing perancang pembelajaran secara menyeluruh mulai dari analisis pebelajar sampai tahap evaluasi.



DAFTAR PUSTAKA
Gagne, R.M., Briggs, L.J & Wager, W.W. 1988. Principles of Instruction Design, 3rd ed. New York: Saunders College Publishing
Heinich, R., Molenda, M., & Russel, J.D. 1993. Instructional Media and the New Technologies of Instruction, 4thed. New York: Macmillan Publishing Company
Sharon E. Smaldino, Dkk. 2008. Instructional Technologi And Media For Learning, Ninth Edition. Ohio: Upper Saddle River.
Sudjana, N. & Rivai, A. 1992. Media Pengajaran. Bandung: Penerbit CV. Sinar Baru Badung.
Michael J. Hannafin & Kyle L. Peck, The Design, Development and Evaluluation of Instructional Software, Macmillan Publishing Co., New York, 1988.


Silabus PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan         :  MTs Syekh Ibrahim Harun
Mata Pelajaran               :  Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelas/ Semester             :  VII (tujuh)/ 1 (satu)
Standar Kompetensi      :  1. Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di masa mendatang
Kompetensi
Dasar
Karakter
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
1.1.Mengidentifikasi berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi
Kecerdasan, kedemokratisan
Peralatan teknologi informasi dan komunikasi
Peralatan teknologi informasi
Peralatan teknologi komunikasi
Tatap Muka
  Mengamati peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang ada di laboratorium komputer, sekolah dan sekitarnya secara cermat
  Berdiskusi secara demokratis dan saling peduliuntuk menemukan informasi di media cetak (buku, majalah dsb.) tentang perangkat teknologi informasi dan komunikasi
  Mengamati tayangan peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan di berbagai bidang  kehidupan secara cermat
Bacalah Buku TIK kelas VII tentang peranan Teknologi Informasi dan komunikasi

  Mengidentifikasi peralatan teknologi informasi dan komunikasi di berbagai bidang dengan tepat

  Menjelaskan fungsi berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi dengan tepat


Tes tertulis






Tes Tertulis

Uraian







Uraian

Sebutkan 5 peralatan teknologi informasi dan komunikasi, jelaskan kegunaannya.

Jelaskan fungsi dari faximail!

2 x 40

Perangkat TIK (komputer, telepon/ hand-phone, buku paket, lembar kerja, CD pembelajaran



Mengetahui
Kepala MTs Syekh Ibrabim


Dasrul Fauzi, S. Ag
NIP. 196709282007011018



Payakumbuh,     Juni 2013
Guru Mata Pelajaran


Uci Sri Wahyuni, S.Pd