tulisan bergerak

ASSALAMUALAIKUM

Sabtu, 25 Mei 2013

PEMBELAJARAN YANG MENGOPTIMALKAN POTENSI MAHASISWA

     Dalam konteks pendidikan tinggi, menjadi fenomena umum jika mahasiswa banyak mendapat kemungkinan akses informasi dari luar apa yang diajarkan di bangku perkuliahan, baik dari internet, media massa, dan teman-teman sepergaulan. Informasi bisa jadi ini telah menumpuk di benak mereka, dan mulai terbangun jauh sebelum mereka menjadi mahasiswa.
Struktur informasi ini sangat mungkin membentuk bayangan-bayangan apa yang mereka harapkan, dan ini bisa bervariasi banyak sekali. Metode pengajaran satu arah dan linier bisa menjadi tidak efektif, karena mahasiswa bisa berpotensi untuk menyampaikan ide atau kontribusi terhadap apa yang tengah diajarkan, karena ia dapat memperoleh informasi itu dari sumber-sumber lain. Maka mengetengahkan metode belajar dengan sistem learning oriented menjadi relevan, mengingat metode ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengeluarkan potensi dirinya secara lebih optimal. Misalnya untuk pembelajaran kewirausahaan, mahasiswa bisa menyampaikan ide atau pandangannya mengenai cara sukses dalam berwirausaha, hasil penelusurannya dari berbagai sumber, bisa dari membaca buku, melihat langsung, atau mendengar dari orang lain.

         Jika ini bisa dilaksanakan dengan baik, maka mahasiswa bisa berpotensi untuk menggali potensi dirinya, dalam kasus ini adalah potensi berwirausaha, sehingga secara bertahap mampu memberdayakan dirinya menghadapi peluang dan tantangan dunia nyata. Metode belajar yang berorientasi pada mahasiswa menyatakan bahwa pengajar bukan lagi bertugas semata untuk mengalihkan (menstranfer) kepada mahasiswa semua pengetahuan dari materi ajar yang ditetapkan, tanpa atau hanya sedikit mempertimbangkan kondisi mahasiswa dalam belajar. Bisa jadi, materi yang diajarkan dianggap relevan oleh pengajar tetapi mahasiswa merasa tidak membutuhkannya. Karena tidak merasa butuh, maka mahasiswa mempelajarinya relatif hanya untuk formalitas/persyaratan kelulusan. diharapkan pendidikan lebih memberikan atmosfer belajar mengajar untuk mengoptimalkan potensi diri pelaku belajar, terutama anak didik/mahasiswa.  
        Ketika anak didik mulai tergerak untuk menggali dan mengoptimalkan potensi-potensi pada dirnya, maka sebenarnya ia ada dalam langkah atau proses untuk memberdayakan dirinya. Dengan demikian, relatif dia telah mempersiapkan diri, menghadapi dunia nyata/dunia kerja yang semakin penuh perubahan dan persaingan ketat. Keterlibatan mahasiswa dalam program-program yang membuat mereka terekspos dalam kegiatan masyarakat sangat bermanfaat. Tidak saja menumbuhkan semangat belajar untuk punya simpati terhadap lingkungannya, tapi juga memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih tajam. Karena dari situ mereka melihat untuk apa ilmunya nanti. Mereka akan belajar untuk punya simpati terhadap lingkungannya, belajar untuk memberikan bantuan atau jasa dan belajar untuk hidup di dalam perbedaan yang terjadi di lingkungannya. Karena itu potensi mereka sebaiknya dimaksimalkan dengan melibatkan dalam program kemasyarakatan. Itu adalah sumber belajar terbaik mereka. Mereka bisa lebih fokus belajar, ketimbang melaksanakan kurikulum. Dan itu hanya dimungkinkan kalau mereka terlibat dalam kegiatan masyarakat.
       Kegiatan masyarakat sangat bermanfaat. Tidak saja menumbuhkan semangat belajar untuk punya simpati terhadap lingkungannya, juga memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih tajam. Karena dari situ mereka melihat untuk apa ilmunya nanti. Untuk memberikan pembelajaran kepada mahasiswa, mereka diajarkan segala macam kehidupan, baik di sekolah, teman, rumah, sebanyak banyaknya bisa menyerap hal yang baru. Banyak pola yang diterapkan perguruan untuk menerjunkan mahasiswa ke masyarakat. Berdasarkan kompetensi, sistem pembelajaran menjadi sangat kaya. Dan itu harus diakomodir pembelajaran aktif yang didapat dari keterlibatan mereka bekerja sama dengan masyarakat.
Strategi belajar yang sebaiknya dilakukan oleh mahasiswa, di antaranya adalah: 
1. Tahu manfaat dan tujuan
2. Membiasakan diri untuk berpikir kreatif
3. Membiasakan untuk berpikir sistematis, terstruktur dan logis dalam memecahkan masalah
4. Membiasakan untuk memahami dan tidak hanya mengingat
5. Mengembangkan kemampuan berpikir, kemampuan bernalar, memecahkan masalah dan      kemampuan berkomunikasi
6. Aktif bertanya ke dosen ataupun tenaga pengajar
7. Aktif mencari materi dari berbagai sumber belajar (buku-buku referensi dan internet)
8. Pada tahap yang lebih lanjut mahasiswa harus mempunyai kemampuan untuk.transfer of learning yaitu kemampuan untuk mengembangkan hal-hal yang pernah dipelajari untuk menghadapi situasi yang baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya Teori multiple intelligent atau juga kita kenal sebagai kecerdasan majemuk adalah jawaban dari permasalahan dalam belajar. Teori Howard gardner ini menjelaskan bahwa di dalam diri individu terdapat beberapa kecerdasan yang bisa di optimalkan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
Semua itu akan di uraikan sebagai berikut:
1. Kecerdasan Verbal / Linguistik Kecerdasan verbal adalah kemampuan seseorang dalam hal bicara atau verbal dan menulis, bisa juga di artikan kepekaan terhadap makna dan susunan kata. Kecerdasan ini dapat di optimalkan dengan banyak membaca, menulis artikel, berdiskusi, dan kegiatan organisasi. 2. Kecerdasan Logikal Kecerdasan logikal adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan logika angka dan kemampuan untuk menangani relefansi serta mengenali pola dan urutan. Untuk dapat mengoptimalkan kecerdasan ini dapat di lakukan dengan banyak latihan soal hitungan dan mempelajari rumus-rumus matematik.
3. Kecerdasan Visual/Spasial Kecerdasan visual adalah kemampuan untuk menginra dunia secara akurat dan menciptakan kembali aspek-aspek dunia tersebut, dalam arti lain kecerdasan visual juga di katakan sebagai kemampuan melibatkan proses berpikir dalam bentuk lukisan atau gambar. Kemampuan ini dapat di tingkatkan dengan berlatih membuat gambar, diagaram dan grafik.
4. Kecerdasan Tubuh/Kinestetik Kecerdasan kinestik adalah kemampuan menggunakan tubuh dengan terampil dan memegang objek yang cakap. Untuk mengoptimalkan kecerdasan ini dapat di lakukan dengan, olahraga secara teratur, seperti jalan santai, jogging, dan mengikuti berbagai macam ekskul olahraga di sekolah.
5. Kecerdasan Musikal Kecerdasan musical adalah kepekaan dalam mengenali nada dan irama. Kecerdasan ini dapat di optimalkan dengan banyak mendengarkan musi, berlatih alat musik seperti gitar atau piano, dan belajar menyanyi.
6. Kecerdasan Interpersonal Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan memahami orang lain atau membina hubungan. Ini dapat di optimalkan dengan cara banyak bergaul, menjalin pertemanan, berdiskusi, dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial
7. Kecerdasan Intrapersonal Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan emosional diri sebagai sarana untuk memahami diri dan orang orang lain. Kecerdasan ini dapat di optimalkan dengan melakukan intropeksi diri, memahami kelebihan dan kekurangan diri, minta feed back atau umpan balik dari orang lain.
8. Kecerdasan Natural Kecerdasan natural adalah kemampuan untuk mengenali dan mengklasikaiskan aneka spesias flora dan fauna dalam lingkungan. Kecerdasan ini dapat di optimalkan dengan cara sering mengikuti kegiatan pecinta alam, berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan. Dengan mengaktifkan dan mengoptimalkan kedelapan kecerdasan tersebut akan sangat membantu pencapaian hasil belajar yang optimal. Kedelapan kecerdasan tersebut adalah potensi belajar yang sangat vital sehingga perlu mendapatkan perhatian dan pelatihan supaya dapat berkembang secara efektif.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar